
Menjelalah jagat struktural mitos Levi-Strauss: Sebuah Critical Review
Jelajah awal karya Heddy Sri Ahimsa-Putra terkait pemikiran antropologi struktural Levi-Strauss yang sangat dipengaruhi oleh Saussure. Lumayan untuk pengenalan awal.
Jelajah awal karya Heddy Sri Ahimsa-Putra terkait pemikiran antropologi struktural Levi-Strauss yang sangat dipengaruhi oleh Saussure. Lumayan untuk pengenalan awal.
Ini tulisan review tentang konsep industri budaya yang berasal dari Adorno dan Horkheimer, sekaligus kritik-kritik terhadapnya. Lumayan untuk mengenal terma yang sangat populer itu.
Sekedar review terkait kekuasaan dalam perspektif Marxisme yang dilanjutkan oleh Gramsci melalui teori hegemoninya.
Artikel ini membahas permasalahan budaya pop dalam hubungannya dengan kaum muda. Dengan perspektif cultural studies, kajian ini menunjukkan bahwa dalam mengkonsumsi budaya pop, kaum muda memiliki beberapa kecenderungan: (1) terdapat resistensi terhadap budaya tinggi di masyarakat tertentu; (2) secara semiotik kaum muda memiliki kreativitas mereka sendiri dalam memberikan makna simbolik terhadap budaya massa; (3) popularitas gerakan subkultur; dan, (4) terdapat kemampuan kreatif dalam menggunakan budaya pop sebagai sumber inspiratif dan kreatif untuk pemberdayaan masyarakat lokal.
Artikel tentang beragam konstruksi ideologis yang mengusung keperempuanan dan kelelakian dalam beberapa macam iklam media cetak. Dengan menggunakan teori representasi, kita bisa melihat betapa tubuh dikonstruksi dalam beragam rupa dan negosiasi ideologisnya.
Ini tentang desain teori dan analisis di konsesntrasi Sastra, Jurusan Sastra Inggris, FIB UJ. Kedatangan beberapa dosen muda dari S2 dan S3, diakui atau tidak, ikut mempengaruhi meningkatnya kecenderungan tersebut. Berpijak pada teks untuk melampauinya dan membawanya ke konteks historis sembari menemukan relasi dan kepentingan ideologis menjadi warna yang mulai berkembang sejak era 2000an.
Film BASIC INSTINCT 2 yang masih dibintangi Sharon Stone menawarkan wacana yang mengusung keunggulan subjek perempuan yang memainkan hasrat seksual seorang lelaki. Bukan untuk tunduk, tetapi untuk menjadikan si lelaki linglung. Namun, di balik keberhasilannya, si perempuan tetaplah memainkan tubuh. Tulisan ini membedah persoalan tersebut dengan perspektif semiotika mitos Barthesian.
Artikel ini mendiskusikan kekuatan hibriditas kultural pada masyarakat Using Banyuwangi. Gandrung dan musik Banyuwangian menjadi contoh menarik betapa “siasat” untuk mengapropriasi aspek-aspek dominan-luar ke dalam kreativitas estetik telah memperkaya budaya Using meskipun secara historis mereka mengalami penindasan. Hibriditas merupakan “struktur dalam” kebudayaan Using sekaligus menjadi politik kultural yang menjadikannya selalu dinamis dalam proses “menjadi”.
Copyright © 2021 | WordPress Theme by MH Themes