
LAYAR BERKEMBANG BUDAYA MENGHADANG: Paradoks budaya bangsa dalam perkembangan film Indonesia
Tulisan ini berusaha untuk menelusuri geneaologi kuasa budaya bangsa dalam perkembangan film Indonesia, dari masa Sukarno hingga “Orde Reformasi” saat ini. Asumsi kritis yang mendasari tulisan ini adalah bahwa pengetahuan tentang budaya bangsa yang dibangun oleh aparatus-aparatus hegemonik melalui penyebaran wacana ke dalam kesadaran dan imajinasi masyarakat telah melahirkan rejim kebenaran yang menjadi patokan untuk memberikan penilaian, mengatur, ataupun membicarakan film Indonesia, baik yang dilakukan oleh birokrat seni, budayawan, kritikus, maupun sineas film itu sendiri. Kondisi inilah yang memunculkan tegangan-tegangan diskursif di antara mereka yang mendukung hegemoni melalui budaya maupun yang menentangnya. Untuk bisa sampai ke dalam permasalahan tersebut, tulisan ini akan menggunakan analisis wacana kritis yang dikembangkan dari pikiran-pikiran Michel Foucault tentang wacana dan kuasa/pengetahuan.