
PATRIARKI: Masyarakat, budaya, dan negara dalam kuasa lelaki
Bahwa persoalan kuasa patriarki tidak bisa dilepaskan dari konteks ruang dan waktu. Adalah sangat tidak bijak ketika melihat realitas patriarki di Barat untuk memandang persoalan di timur. Terdapat kondisi sosio-kultural yang jelas membedakan persoalan patriarki dalam masyarakat. Perbedaan inilah yang harus dilihat ketika hendak mengkaji persoalan patriarki ataupun gender. Ada ‘konteks kejadian’ yang harus selalu dibaca dengan kritis sesuai dengan kotekstualitasnya, bukan dari kacamata pemikir barat. Artinya, tidak cukup hanya dengan sebuah teori besar untuk ‘membedah’ struktur dan bentuk patriarki dalam masyarakat. Dibutuhkan kejelian dan kecemerlangan peneliti dalam membaca realitas di balik realitas yang terhampar di pelupuk mata, termasuk ke dalam ruang-ruang yang disucikan, yang dilindungi oleh doktrin agama (yang ‘diselewengkan’) dan budaya (yang ‘di-adi luhung-kan’) demi sebuah kepentingan kuasa.