Matatimoer

Institute for Cultural Studies & Communities Development

  • Tentang Matatimoer
  • Gagasan
  • Teori
  • Kajian Budaya
  • Apresiasi
  • Karya

Month: December 2015

Gandrung sebagai akar tari garapan di Banyuwangi

December 10, 2015 Ikwan Setiawan 0

Gandrung, Tari garapan, Kesenian Banyuwangi

Mencetak Seniman dan Pelatih Tari: Sabar Harianto dan Sanggar Tari Lang-Lang Buana

December 10, 2015 Ikwan Setiawan 0

Sabar Harianto, Lang Lang Buana, Tari Banyuwangen, Sanggar Teri

Mengembangkan tari Banyuwangen dalam pola pikir modern: Sunar dan Blambangan Art School

December 10, 2015 Ikwan Setiawan 0

Blambangan Art School, tari Banyuwangen, sanggar tari

Bahasa Using: Perjuangan panjang sebuah identitas

December 9, 2015 Ikwan Setiawan 3

bahasa Using, identitas Using, politik bahasa

Transformasi produktif kesenian lokal: Kreativitas para seniman sanggar dalam pengembangan tari garapan berbasis budaya Banyuwangi

December 9, 2015 Ikwan Setiawan 0

Transformasi kesenian, sanggar tari Banyuwangi, tari garapan, budaya Banyuwangi, budaya Using

Superhero (masa kolonial) di masa pembangunan: Ludruk dalam hegemoni rezim Orde Baru

December 8, 2015 Ikwan Setiawan 0

Ludruk, Sarip Tambak Oso, Ludruk di Masa Orde Baru

Tuhan pun Dipentaskan: Ludruk di Masa Soekarno

December 8, 2015 Ikwan Setiawan 0

ludruk, lekra, ludruk di masa Soekarno

Membaca-ulang Sang Adiluhung: Beberapa Alternatif Pemberdayaan Kesenian Lokal di Jawa Timur

December 7, 2015 Ikwan Setiawan 0

budaya lokal, kesenian Jawa Timur, pemberdayaan kesenian

Mengalir seperti Air: Keteguhan dan Eksplorasi Kreatif Sahuni

December 7, 2015 Ikwan Setiawan 0

Sahuni, etnomusikolog Banyuwangi, musik Banyuwangi

Sepenggal Kisah Dari Masa Kecil: Modernitas, Lokalitas, dan Poskolonialitas Masyarakat Desa Di Era 80-an

December 7, 2015 Ikwan Setiawan 0

poskolonialitas, desa era 80-an, modernitas desa

Posts navigation

« 1 2 3 4 »

Recent Posts

  • Senyum manis penguasa Orde Baru: Mekanisme kultural rezim otoriter-koruptif dan kebangkitannya di era politik post-truth (2-habis)
  • Menjadi perempuan: Salah, salah, dan salah dalam ‘ramahnya’ patriarki
  • Senyum manis penguasa Orde Baru: Mekanisme kultural rezim otoriter-koruptif dan kebangkitannya di era politik post-truth (bagian-1)
  • Formula anti-radikalisme dalam sastra pesantren di area Jember-Situbondo-Probolinggo Jawa Timur – Indonesia
  • Representasi radikalisme dan deradikalisme dalam sastra pesantren

Recent Comments

  • Matatimoer on HABITUS, MODAL SIMBOLIK, DAN DOMINASI: Pengantar singkat menuju pemikiran Pierre Bourdieu
  • M on HABITUS, MODAL SIMBOLIK, DAN DOMINASI: Pengantar singkat menuju pemikiran Pierre Bourdieu
  • Matatimoer on Pertunjukan SALBHI: Mengurai poros semiotik dan lapisan diskursif dalam mekanisme ke(tidak)beraturan (bagian-1)
  • Helena D. Justicia on Pertunjukan SALBHI: Mengurai poros semiotik dan lapisan diskursif dalam mekanisme ke(tidak)beraturan (bagian-1)
  • Dedi on Reog Pandhalungan: Politik wacana media, kekuasaan, dan proyek identitas Jember

Archives

  • January 2019 (5)
  • November 2018 (2)
  • October 2018 (1)
  • September 2018 (4)
  • August 2018 (2)
  • July 2018 (7)
  • June 2018 (6)
  • May 2018 (3)
  • April 2018 (11)
  • March 2018 (3)
  • February 2018 (3)
  • January 2018 (29)
  • December 2017 (1)
  • November 2017 (3)
  • October 2017 (1)
  • September 2017 (5)
  • August 2017 (4)
  • July 2017 (2)
  • June 2017 (1)
  • May 2017 (6)
  • April 2017 (4)
  • March 2017 (9)
  • February 2017 (5)
  • January 2017 (2)
  • December 2016 (13)
  • November 2016 (15)
  • October 2016 (1)
  • August 2016 (8)
  • April 2016 (10)
  • March 2016 (26)
  • January 2016 (2)
  • December 2015 (33)

Categories

  • Apresiasi
  • Gagasan
  • Kajian Budaya
  • Karya
  • Teori
  • Uncategorized

Meta

  • Log in
  • Entries RSS
  • Comments RSS
  • WordPress.org
December 2015
M T W T F S S
    Jan »
 123456
78910111213
14151617181920
21222324252627
28293031  
Matatimoer Institute
MATATIMOER adalah sebuah lembaga yang memfokuskan pada kajian budaya dan pemberdayaan komunitas. Budaya dipahami secara kritis sebagai produk kekuasaan, yang menuntut adanya proses pembebasan.

logo-matatimoer

Alamat
Alamat Kantor: Perumahan Griya Permata Indah No. 25 Jember. Alamat Email: senandungtimur@gmail.com
Berlangganan
Untuk berlangganan terbitan kami, silahkan ketik alamat email anda

Copyright © 2019 | WordPress Theme by MH Themes